Senin, 12 Mei 2014

Ilmu Sejati Menuju Kesempurnaan Hidup

Ilmu Kejawen Makrifat Jawa

Tak uwisi gunem iki  (saya akhiri pembicaraan ini)
Niyatku mung aweh wikan (saya hanya ingin memberi tahu)
Kabatinan akeh lire (kabatinan banyak macamnya)
Lan gawat ka liwat-liwat (dan artinya sangat gawat)
Mulo dipun prayitno (maka itu berhati-hatilah)
Ojo keliru pamilihmu (Jangan kamu salah pilih)
Lamun mardi kebatinan (kalau belajar kebatinan)




            Tembang di atas tersebut menggambarkan nasihat seorang tua – (pinisepuh) kepada mereka yang ingin mempelajari kabatinan atau kejawen. Kiranya perlu dipahami bahwa tujuan hakiki dari kejawen adalah mendapatkan ilmu sejati untuk mencapai hidup sejati, dan berada dalam keadaan harmonis hubungan antara kawula dan Gusti ( jumbuhing kawula Gusti )/pendekatan kepada Yang Maha Kuasa secara total.


            Keadaan spiritual ini bisa dicapai oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan, yang mempunyai moral yang baik dan jujur, beberapa laku harus dipraktekkan dengan kesadaran dan ketetapan hati yang mantap.Pencari dan penghayat ilmu sejati diwajibkan untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semua orang melalui rasa hati dan tindakannya. Cipta, rasa, karsa dan karya harus baik, benar, suci dan ditujukan untuk mamayu hayuning bawono. Ati suci jumbuhing Kawulo Gusti – hati suci itu adalah hubungan yang serasi antara Kawulo dan Gusti, tidak perlu diragukan bahwasanya kejawen merupakan aset dari orang Jawa tradisional yang mengandung nilai-nilai universal. Pandangan kejawen bisa memberikan sumbangan kepada perdamaian dan kemakmuran dunia.



Saudara-saudara halus

            Untuk mengingat kembali siapakan mereka itu, mereka itu selalu bersama kamu, menjaga kamu dimanapun kamu berada. Mungkin kamu tidak menyadari bahwa mereka itu menolongmu dalam setiap saat kegiantanmu, mereka akan senang, bila kamu memperhatikan mereka, mengetahui akan keberadaan meraka. Adalah bijaksana untuk meminta mereka supaya berpatisipasi dalam setiap kegiatan yang kamu lakukan.
            Dengan mengenali mereka artinya kamu memperhatikan mereka dan sebaliknya mereka pun mengurusi kamu. Kalau kamu tidak memperhatikan mereka, mereka tidak akan berbuat apapun untuk menolongmu, mereka mengharap supaya secepatnya kamu kembali ke asalmu, supaya mereka itu secepatnya terbebas dari kewajibannya untuk mendampingimu. Ketika kamu kembali kealam kelanggengan, mereka juga akan pergi dan berharap diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dilahirkan sebagai manusia dengan jiwa dan raga dalam hidup baru mereka di dunia.
            Perlu diketahui untuk mengenal bahkan sekedar mengetahui saudara-saudara halus tidaklah mudah hal tersebut sangatlah sulit bahkan tidak semua orang bisa melakukannya hanya orang-orang terpilih, yang baik, berhati suci Dan mulia saja, karena saudara-saudara halus tersebut adalah sucinya kita, jadi hal tersebut merupakan suatu pertimbangan. Harus ada guru yang mengajarkan Dan menuntun ilmu untuk hal tersebut, yang biasanya terdapat pada suatu organisasi kebatinan ataupun kepercayaan. Mungkin dengan presentase 1 : 1000 orang bahkan lebih orang yang bisa berhubungan dengan saudara-saudara halusnya, apalagi di zaman modern seperti ini, jika ada orang yang mengaku-ngaku bisa berkomunikasi ataupun berhubungan dengan saudara-saudara halus itu padahal orang itu tidak pernah berguru atau mempunyai suatu ilmu itu berarti bohong besar Dan itu hanya halusinasi alam pikiran mereka saja.


            Belajar ilmu seperti ini memanglah sangatlah sulit, membutuhkan perjalanan yang sangatlah panjang dan melalui berbagai tahapan dengan berbagai godaan ataupun halangan Dan lebih baik tidak tau Dan tidak mencoba ilmu ini daripada nantinya timbul malapetaka, karena jika sudah bergelut dalam ilmu ini jika orang yang belajar tersebut ada niat, yakin, percaya, mempunyai suatu tekat Dan keseriusan maka sampailah orang tersebut ke kesempurnaan hidup Dan apabila jika sudah terjun ke dalam ilmu ini orang tersebut malah berlawanan dengan ajaran-ajaran akan timbul suatu malapetaka bahkan kematian. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar