Keris Misterius “Omyang Jimbe”
Omyang Jimbe, nama sebuah keris ini sangat dicari oleh para
kolektor benda antik, atau benda-benda bertuah. Jika dilihat dari wujudnya
keris omyang jimbe ini tampak biasa-biasa saja, alias tidak istimewa. Akan
tetapi keris ini mempunyai kemampuan unik. keris ini terkenal dengan
kekuatannya yang bisa memperlancar rezeki dan serta keampuhannya untuk
mensukseskan segala jenis usaha. Konon, Keris Omyang Jimbe banyak di cari
karena dapat digunakan untuk mendatakangkan uang dari alam ghaib.
Jaelani, 52 th, warga kabupaten Cepu, Jawa Tengah
menunjukkan keajaiban keris omyang jimbe yang dimilikinya. Sebuah gelas, diisi
dengan seperempat gelas beras. Kemudian gelas tersebut ditutup kain putih, lalu
keris omyang jimbe ditaruh di samping gelas. Dalam waktu satu jam, keajaban
terjadi, gelas yang semula hanya berisi seperempat, kini gelas tersebut tersi
penuh oleh beras. “inilah salah satu keajaiban yang dimiliki oleh omyang jimbe
ini mas” kata Jaelani kepada infomistik.com. Lebih dari hampir 15 tahun Jaelani
merawat keris tua itu.
Beberapa literatur kuno baik versi jawa tentang sejarah
perkerisan (serat centhini) maupun buku-buku yang di terbitkan oleh penjajah
Belanda zaman dahulu bahwa keris berdapur puthut kembar yang biasa di sebut
sebagai omyang jimbe memiliki macam versi. Meski sebenarnya penamaan omyang
jimbe kurang pas, karena penamaan tersebut di ambil dari nama seorang empu
bernama omyang yang hidup di zaman kerajaan pajang. Namun penamaan tersebut
sudah terbiasa di kalangan masyarakat sehingga penamaan dapur puthut kembar menjadi
sangat akrab di sebut sebagai keris omyang jimbe. Namun sebenarnya ada beberapa
keutamaan dari keris yang biasa di sebut omyang ini, di antaranya Omyang jimbe,
Omyang Tagih, Omyang Tambah Beras, Omyang Cungpet (pemadam listrik), Omyang
Darah dan Omyang Kera Nadah (bagian gandhik bentuk kera kembar bukan puthut
kembar) konon pusaka yang satu ini termasuk kategori langka.
Keris "Omyang" versi buatan Empu Omyang (Era
Pajang) memiliki ganja yang datar tergolong ganja wuwung. Bagaimana dengan yang
dikenal masyarakat dengan "omyang jimbe" (yang dikenal memiliki
isoteri (tuah) melindungi harta pemiliknya dan memudahkan menagih hutang,
bahkan beberapa keris omyang dapat di manfaatkan sampai menarik dana ghaib. Dan
apakah setiap keris "Omyang" sepuh semuanya dibuat oleh Empu Omyang
yang hidup di era Pajang ? jawabannya tentu tidak. Sekali lagi hal tersebut
adalah kesalahan persepsi tentang keris ber dapur puthut kembar ini yang sudah
terlanjur beredar di kalangan masyarakat.
Di samping itu Garapan Mpu Omyang juga memiliki ciri di
bagian Pesi, yaitu berlubang seperti lubang jarum. Berdasarkan buku versi
belanda Omyang yang asli hanya ber pamor, wos wutah, wengkon, toyo membeg, lawe
saukel dan kelengan, namun seiring kemajuan zaman keris ini banyak di
kembangkan menjadi berpamor lain yang lebih indah lagi. Khususnya lebih banyak
kepada keris kamardhikan (keris yang di buat setelah zaman kemerdekaan).
Empu Omyang adalah anak Empu Supa (Sepuh) dari jaman
Majapahit. Ki Omyang juga disebut Ki Tundhung Kudus. Disebut demikian karena
sewaktu mengabdi kepada Raja Pajang ia diusir dari keraton gara-gara difitnah
oleh rekannya Empu Cublak. Di Kudus pembuat keris ini tidak lama, kemudian ia
mengabdi ke kerajaan Mataram, bahkan dia diangkat menjadi pemimpin para empu,
dan diberi gelar Ki Supa Anom atau lebih kondang disebut Ki Nom.
Karya Empu Omyang banyak dipercaya masyarakat jika digunakan
untuk mengkreditkan uang akan menguntungkan. Yang berhutang selalu akan risih
karena diganggu oleh dhemit dan thuyul yang bercokol di dalam keris Omyang itu.
Keris Omyang ditandai dengan bagian sor-sorannya yang mbekel (buncit) seperti
perut Bethara Narada atau ngedhe karena luknya berjalan kekiri, tidak kekanan
seperti lazimnya. Namun menurut pakar tayuh keris R. Oesodo, keris Omyang tidak
selalu ngedhe. Ada juga keris Omyang yang berluk biasa bahkan ada juga yang
berdapur lurus.
Pada umumnya keris tangguh Pajang memiliki besi mentah,
terkesan kurang tempaan Pamornya mubyar (menyala) putih seperti perak. Baja
sedang jika berluk, kelokannya terlihat rapat (kekar). Ganja umumnya besar.
Sirah cecak juga besar. Tantingannya agak berat, lebih berat dari keris-keris
Mataram. Selain Omyang di jaman Pajang juga dikenal Empu Cublak, Empu Wonogati,
Empu Surawangan, Empu Joko Puthut dan Empu Pengasih. Pembuat keris yang disebut
terakhir ini ditandai dengan karyanya yang tidak berpamor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar