Sabtu, 14 November 2015

Puasa Jawa



Mencari Rejeki Halal dengan Puasa
Selain doa dan kerja nyata, berprihatin dengan melakukan puasa ngebleng,nglowong, pati geni, ngepel, dan ngrowot tersebut dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan rejeki secara khalal. Adapaun pengertian  beberapa jenis puasa versi Jawa yang sering dilakukan oleh para pencari rejeki pada waktu dan rentang masa tertentu adalah sebagai berikut :
1.      Ngebleng
Puasa Ngebleng, yakni berpuasa dengan mengunci diri di dalam kamar selama beberapa hari yang sudah ditentukan. Biasanya laku ini dilaksanakan paling sedikit dalam waktu satu hari satu malam. Pada umumnya ngebleng dilakukan dalam waktu tiga hari tiga malam. Bagi yang melaksanakan puasa ngebleng diperbolehkan untuk tidur.
2.      Nglowong
Puasa nglowong, yakni berpuasa dengan tidak makan, minum dan tidur. Nglowong dapat dilakukan sambil melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari. Pada umumnya nglowong dilakukan selama tiga hari tiga malam. Secara fisik nglowong merupakan bentuk laku yang cukup berat.
3.      Pati geni
Puasa pati geni, yakni berpuasa dengan cara menyembunyikan diri di dalam kamar tanpa medapatkan penerangan.
4.      Mutih
Puasa mutih, yakni berpuasa hanya makan nasi. Laku mutih dijalankan untuk mensucikan hidupnya dalam rangka mencapai apa yang dicita-citakan. Puasa ini biasanya dilaksanakan dengan bertepatan pada hari kelahiran selama sehari semalam.
5.      Ngepel
Puasa ngepel, yakni berpuasa hanya dengan makan nasi sekepalan tangan tanpa lauk dan garam. Dilakukan selama tujuh hari berturut turut. Hari pertama sejumlah tujuh kepal, hari ke dua enam kepal, hari ketiga lima kepal, hari keenam dua kepal, dan hari ketujuh satu kepal. Sebagai penutup adaah laku pati-geni selama sehari semalam. Jumlah kepalan nasi tersebut harus dihabisakan dalam sekali makan.
6.      Ngrowot
Puasa ngrowot, yakni berpuasa hanya dengan makan umbi-umbian. Laku ngrowot dapat dilakukan berdasarkan hitungan hari atau bulan.
7.      Ngalong
Puasa ngalong, yakni berpuasa hanya dengan memakan buah pisang yang masak. Pisang tersebut tidak boleh diolah dalam bentuk makanan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar