Batara Semar
Semar adalah putra Sanghyang Tunggal dan Dewi Wiranti. Ia
mempunyai dua saudara yaitu Sanghyang Antaga (Togog) dan Sanghyang Manikmaya (Batara Guru). 3 bersaudara itu berasal
dari telur yang bercahaya. Ketika dipuja oleh Sanghyang Tunggal telur itu pecah
kulitnya menjadi Togog, putihnya menjadi Semar dan kuningnya menjadi Batara
Guru. Pada waktu di kahyangan Semar bernama Sanghyang Ismaya dan mempunyai
istri Kanastri. Berputra sepuluh orang
Yang ada itu
sesungguhnya tidak ada.
Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan.
Yang bukan dikira iya.
Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru.
Maya, atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.
Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan.
Yang bukan dikira iya.
Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru.
Maya, atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.
Di
dalam cerita pewayangan, Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa, ia diberi
anugerah mustika manik astagina, yang mempunyai 8 daya, yaitu:
- Tidak pernah lapar
- Tidak pernah mengantuk
- Tidak pernah jatuh cinta
- Tidak pernah bersedih
- Tidak pernah merasa capek
- Tidak pernah menderita sakit
- Tidak pernah kepanasan
- Tidak pernah kedinginan
Kedelapan daya tersebut diikat pada
rambut yang ada di ubun-ubun atau kuncung. Semar atau Ismaya, diberi beberapa
gelar yaitu; Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswara, Batara Samara,
Sanghyang Jagad Wungku, Sanghyang Jatiwasesa, Sanghyang Suryakanta. Ia
diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri, atau alam kosong, tidak
diperkenankan menguasi manusia di alam dunia.
Di alam Sunyaruri, Batara Semar
dijodohkan dengan Dewi Sanggani putri dari Sanghyang Hening. Dari hasil
perkawinan mereka, lahirlah sepuluh anak, yaitu: Batara Wungkuam atau Sanghyang
Bongkokan, Batara Siwah, Batara Wrahaspati, Batara Yamadipati, Batara Surya,
Batara Candra, Batara Kwera, Batara Tamburu, Batara Kamajaya dan Dewi
Sarmanasiti. Anak sulung yang bernama Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan
mempunyai anak cebol, ipel-ipel dan berkulit hitam. Anak tersebut diberi nama
Semarasanta dan diperintahkan turun di dunia, tinggal di padepokan Pujangkara.
Semarasanta ditugaskan mengabdi kepada Resi Kanumanasa di Pertapaan Saptaarga.
Dikisahkan Munculnya Semarasanta di
Pertapaan Saptaarga, diawali ketika Semarasanta dikejar oleh dua harimau, ia
lari sampai ke Saptaarga dan ditolong oleh Resi Kanumanasa. Ke dua Harimau
tersebut diruwat oleh Sang Resi dan ke duanya berubah menjadi bidadari yang
cantik jelita. Yang tua bernama Dewi Kanestren dan yang muda bernama Dewi
Retnawati. Dewi Kanestren diperistri oleh Semarasanta dan Dewi Retnawati
menjadi istri Resi Kanumanasa. Mulai saat itu Semarasanta mengabdi di Saptaarga
dan diberi sebutan Janggan Semarsanta.
Sebagai Pamong atau abdi, Janggan
Semarasanta sangat setia kepada Bendara (tuan)nya. Ia selalu menganjurkan untuk
menjalani laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi tidur dan
bertapa, agar mencapai kemuliaan. Banyak saran dan petuah hidup yang mengarah
pada keutamaan dibisikan oleh tokoh ini. Sehingga hanya para Resi, Pendeta atau
pun Ksatria yang kuat menjalani laku prihatin, mempunyai semangat pantang
menyerah, rendah hati dan berperilaku mulia, yang kuat di emong oleh Janggan
Semarasanta. Dapat dikatakan bahwa Janggan Semarasanta merupakan rahmat yang
tersembunyi. Siapa pun juga yang diikutinya, hidupnya akan mencapai puncak
kesuksesan yang membawa kebahagiaqan abadi lahir batin. Dalam catatan kisah
pewayangan, ada tujuh orang yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta, yaitu;
Resi Manumanasa sampai enam keturunannya, Sakri, Sekutrem, Palasara, Abiyasa,
Pandudewanata dan sampai Arjuna.
Jika sedang marah kepada para Dewa,
Janggan Semarasanta katitisan oleh eyangnya yaitu Batara Semar. Jika dilihat
secara fisik, Semarasanta adalah seorang manusia cebol jelek dan hitam, namun
sesungguhnya yang ada dibalik itu ia adalah pribadi dewa yang bernama Batara
Semar atau Batara Ismaya.
Karena Batara Semar tidak
diperbolehkan menguasai langsung alam dunia, maka ia memakai wadag Janggan
Semarasanta sebagai media manitis (tinggal dan menyatu), sehingga akhirnya nama
Semarasanta jarang disebut, ia lebih dikenal dengan nama Semar.
Seperti telah ditulis di atas, Semar
atau Ismaya adalah penggambaran sesuatau yang tidak jelas tersamar.
Yang ada itu adalah Semarasanta,
tetapi sesungguhnya Semarasanta tidak ada.
Yang sesungguhnya ada adalah Batara Semar, namun ia bukan Batara Semar, ia adalah manusia berbadan cebol,berkulit hitam yang bernama Semarasanta.
Memang benar, ia adalah Semarasanta, tetapi yang diperbuat bukan semata-mata perbuatan Semarasanta.
Yang sesungguhnya ada adalah Batara Semar, namun ia bukan Batara Semar, ia adalah manusia berbadan cebol,berkulit hitam yang bernama Semarasanta.
Memang benar, ia adalah Semarasanta, tetapi yang diperbuat bukan semata-mata perbuatan Semarasanta.
Jika sangat yakin bahwa ia
Semarasanta, tiba-tiba berubah keyakinan bahwa ia adalah Batara Semar, dan
akhirnya tidak yakin, karena takut keliru. Itulah sesuatu yang belum jelas,
masih diSAMARkan, yang digambarkan pada seorang tokoh Semar.
SEMAR adalah sebuah misteri, rahasia
Sang Pencipta. Rahasia tersebut akan disembunyikan kepada orang-orang yang
egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati, namun dibuka bagi
orang-orang yang sabar, tulus, luhur budi dan rendah hati. Dan orang yang di
anugerahi Sang Rahasia, atau SEMAR, hidupnya akan berhasil ke puncak
kebahagiaan dan kemuliaan nan abadi.
Kebudayaan Jawa (kejawen) telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Religius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas ,dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .
Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati, kasampurnaning sejati ning sejati..
Semar berwatak : sabar, jujur, ramah, suka humor. Setelah
turun dari kahyangan ia menjadi abdi (panakawan) yang selalu memberi bimbingan
bagi para kesatria. Pada waktu di kahyangan ia seorang yang tampan tapi setelah
menjadi semar, dan turun ke arcapada (dunia) badannya menjadi gendut, pendek,
dan berwajah lucu karena matanya selalu berair.
Diceritakan pada waktu Antaga, Ismaya, dan Manikmaya mengikuti sayembara menelan gunung."Barang siapa yang mampu menelan gunung kemudian mengeluarkan lewat duburnya maka akan mampu menjadi raja di tiga dunia (jagad luhur, madya, andhap). Antaga mencoba, tetapi tidak bisa malah mulutnya sobek dan matanya melotot. Sedangkan Ismaya dapat menelan gunung tapi tidak bisa mengeluarkannya sehingga perutnya buncit, menjadi besar dan matanya berair ( karena menahan sakit ). Sanghyang Manikmaya berhasil menelan gunung, ia diangkat menjadi raja di Kaendran atau Suralaya, juga menguasai jagad madya dan jagad andhap. Kemudian Ismaya ditugaskan oleh Sanghyan Wenang untuk turun ke bumi menjadi abdi para kestaria keturunan Witaradya termasuk leluhur pandawa.
Semar bertempat tinggal di Karang Kedempel, dengan nama semar Badranaya, dan mengangkat anak tiga orang yaitu : Gareng, Petruk dan Bagong. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disebut Punakawan, yang mempunyai arti teman yang setia. Punakawan selalu ikut kesatria yang membela kebenaran, dan selalu menjadi penghibur apabila junjungannya sedang sedih. Semar juga dapat menjadi sarana ketentraman dan kemuliaan bagi negara yang ditempatinya. Pandawa telah menganggap Semar seperti penasihatnya. Pandawa tahu bahwa Semar adalah dewa yang turun ke bumi untuk keselamatan dan keadilan. Selain itu punya watak arif bijaksana, tidak suka marah, suka bercanda.
Diceritakan pada waktu Antaga, Ismaya, dan Manikmaya mengikuti sayembara menelan gunung."Barang siapa yang mampu menelan gunung kemudian mengeluarkan lewat duburnya maka akan mampu menjadi raja di tiga dunia (jagad luhur, madya, andhap). Antaga mencoba, tetapi tidak bisa malah mulutnya sobek dan matanya melotot. Sedangkan Ismaya dapat menelan gunung tapi tidak bisa mengeluarkannya sehingga perutnya buncit, menjadi besar dan matanya berair ( karena menahan sakit ). Sanghyang Manikmaya berhasil menelan gunung, ia diangkat menjadi raja di Kaendran atau Suralaya, juga menguasai jagad madya dan jagad andhap. Kemudian Ismaya ditugaskan oleh Sanghyan Wenang untuk turun ke bumi menjadi abdi para kestaria keturunan Witaradya termasuk leluhur pandawa.
Semar bertempat tinggal di Karang Kedempel, dengan nama semar Badranaya, dan mengangkat anak tiga orang yaitu : Gareng, Petruk dan Bagong. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disebut Punakawan, yang mempunyai arti teman yang setia. Punakawan selalu ikut kesatria yang membela kebenaran, dan selalu menjadi penghibur apabila junjungannya sedang sedih. Semar juga dapat menjadi sarana ketentraman dan kemuliaan bagi negara yang ditempatinya. Pandawa telah menganggap Semar seperti penasihatnya. Pandawa tahu bahwa Semar adalah dewa yang turun ke bumi untuk keselamatan dan keadilan. Selain itu punya watak arif bijaksana, tidak suka marah, suka bercanda.
Punakawan, .. puna / pana
artinya tahu.... kawan artinya teman. Punakawan artinya : tahu apa yang harus
dilakukan ketika mendampingi tuannya (majikannya) dalam keadaan suka dan duka,
penuh cobaan dan godaan untuk menuju arah kemuliaan.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah ROMO MAHASUCI demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah ROMO MAHASUCI demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan
perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya :
"Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha
Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak
serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik".
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa.
Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan sabdo Mahasuci
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat".
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Ciri sosok semar adalah
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa.
Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan sabdo Mahasuci
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat".
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Ciri sosok semar adalah
- Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua
- Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan
- Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
- Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
- Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekuensi atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa (kejawen) telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Religius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas ,dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .
Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati, kasampurnaning sejati ning sejati..
NUWUN
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<